Sabtu, 04 April 2015

Bahasa Indonesia 2



Penalaran

Tema : Pentingnya membuah sampah pada tempatnya.

            Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses atau barang yang sudah tak terpakai yang sering kita hasilkan setiap hari. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
            Berdasarkan sumbernya sampah terbagi dalam :
1.      Sampah alam
2.      Sampah manusia
3.      Sampah konsumsi
4.      Sampah nuklir
5.      Sampah industry
6.      Sampah pertambangan
Berdasarkan sifatnya sampah terbagi atas :
1.      Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.

2.      Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
Perlu kesadaran bagi masyasrakat agar tidak membuang sampah sembarangan, masyarakat dapat ikut membantu dengan membuang sampah sesuai dengan kelompoknya seperti sampah organik, sampah non-organik. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa tidak semua sampah tidak berguna lagi.
Kini banyak juga dari masyarakat maupun pihak swasta yang berinisiatif memanfaatkan serta mengolah sampah yang masih berguna untuk dijadikan barang kesenian maupun diolah kembali menjadi barang baru yang berguna bagi masyarakat.
Peran pemerintah pun sangat diperlukan serta tak lepas dari tanggung jawab dalam bersosialisasi kepada masyarakatnya dalam membuang sampah pada tempatnya. Dengan begitu pemerintah dan masayrakat dapat bekerja sama dalam membangun kota yang indah.
            Masyarkat pun mengetahui dampak buruk yang dihasilkan jika masyarakat tetap membuang sampah sembarangan. Bisa saja masyarakat sekitar tersebut terjangkit penyakit yang tidak diinginkan. Semua masyarakat pastilah sangat menyukai apabila lingkungan disekitarnya bersih dan tidak tercium bau yang kurang sedap. Untuk saat ini kesadaran masyarakat dalam membuang sampah sangatlah minim, padahal mereka sendiri mengetahui membuang sampah sembangrangan sangatlah merugikan diri mereka sendiri dan bahkan orang lain.
Padahal jika semua orang membuang sampah pada tempatnya, lingkungan akan terlihat bersih dan indah. Pemandangannya pun akan terlihat bagus, serta tidak akan merugikan orang lain oleh sampah-sampah yang kita buang sembarangan.
            Makanya itu, demi menciptakan suasana lingkungan yang indah, harus dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya. Dimulai dari 1 orang yang membuang sampah pada tempatnya dimungkinkan akan mempengaruhi masyarakat lain dalam membuang sampah pada tempatnya.


Jenis kalimat induktif
1.      Generalisasi
Kalimat generalisasi terletak pada paragraf pertama, yaitu Pemerintah Kabupaten Karo berjanji memberikan dana padat karya Rp 3 juta /per keluarga kepada para pengungsi Sinabung. Dana bantuan dari Badan Nasional Penanggulan Bencana diberikan kepada 795 keluarga pengungsi warga Desa Sigarang-garang dan Sukanalu yang hendak dipulangkan ini. Dana diberikan dimuka untuk membersihkan ladang dari abu vulkanik dan membuka ladang untuk periode 60 hari.



2.      Analogi

Kalimat analogi terletak pada paragraf pertama, yaitu Ibarat pepatah, dimana ada kamauan disitu ada jalan. Menurut dekan sekolah administrasi bisnis hankuk university of foreign studies prof kwun seong-kyeun, di seoul, awal september, orang korea selatan sangat cepat belajar dan mampu beradaptasi. Menurut kwun, kemamouan itu sangat penting dalam upaya mengubah lingkungan dan dunia terutama menghadapi masa depan yang semakin sulit diprediksi.






2.      Sebab akibat
Terletak pada paragraf pertama, yaitu Seorang pak pos dikota Perth, Skotlandia, Inggris, pekan lalu mengaku telah menyembunyikan dan bahkan membuang ribuan surat dan paket yang seharusnya ia antarkan. Pak pos bernama Kevin Ewing (31) itu mengatakan terlalu stress dan depresi untuk mengantarkan surat-surat itu. Menurut BBC Hakim Lindsay Foulis dari pengadilan Negri Perth menghukum Ewing dengan kewajiban bekerja selama 300 jam kerja tanpa dibayar atas kesalahannya itu.

Jenis kalimat deduktif
1.      Silogisme
Premis Mayor : Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang berkembang dimasyarakat menghadapi masalah krusial menyangkut guru.

Premis minor : Sebagian besar guru PAUD berpendidikan SMA/SMK, bahkan ada yang lulusan SMP, sehingga baru 23.6 persen pendidikan PAUD non-formal yang memiliki jenjang pendidikan sarjana (S1).

Kesimpulan : kondisi jenjang pendidikan guru yang belum memadai itu ditambah minimnya pelatihan bagi guru PAUD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar