Senin, 02 Desember 2013

Wewenang

Wewenang sendiri memiliki arti  kekuasaan untuk membuat keputusan, memerintah, dan melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain atau kekuasaan untuk bertindak.

Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi) :

1. Pandangan klasik
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat
yang lebih bawah.

2. Pandangan penerimaan
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah.
Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh
penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah
atau tidak.

Menurut Chester I. Bernard seseorang akan memenuhi perintah apabila dipenuhi empat kondisi
berikut:
  • Dia dapat memahami komunikasi
  • Dia percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi
  • Perintah tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan secara keseluruhan
  • Secara fisik dan mental mampu menjalankan perintah tersebut.

Wewenang Lini, Staff dan Fungsional
Wewenang Lini
Dimiliki oleh manajer lini yang mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi secara
langsung. Dalam bagan organisasi, wewenang lini digambarkan oleh garis yang menghubungkan
manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.

Wewenang Staff
Dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada manajer
lini. Staff ahli biasannya merupaka istilah yang menggambarkan posisi tersebut. Staff ahli
memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalamana, atau riset dan analisis yang diperlukan,
termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengendalian.

Wewenang Fungsional
Kadang organisasi mempunyai manajer atau departemen yang mempunyai wewenang fungsional.
fungsi keuangan dan akuntansi sering diberikan wewenang fungsional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar